Thursday, July 14, 2011

Meraup Dolar dari Pengawetan Serangga


Ads Sukabumi | Batik | Busana Muslim

Jakarta
- Keanekaragaman serangga di Indonesia tercatat salah satu yang terbesar di dunia bersama negara latin Brasil. Kekayaan alam ini bisa dimanfaatkan menjadi bisnis yang menarik dan menjanjikan asalkan dilakukan dengan rambu-rambu hukum.

Muchamad Chatim Magfur rupanya melihat jeli peluang ini. Krisis 1998 lalu justru membuat Chatim terdorong membangun bisnis penangkaran serangga seperti kupu-kupu dan kumbang hidup untuk diekspor ke Jepang, Taiwan dan Korea.

Sejalan berjalannya waktu, akhirnya ia memutar kreasi baru dengan mengembangkan produk pengawetan serangga sebagai produk suvenir. Jenisnya macam-macam, mulai dari gantungan kunci, hiasan hingga bingkai serangga kumbang dan kupu seharga puluhan juta rupiah.

"Awalnya dulu saya hanya main di serangga hidup untuk diekspor ke Jepang, banyak serangga yang mati, akhirnya kita buat untuk suvenir. Saya mulai tahun 1998 untuk serangga hidup, suvenir serangga baru tiga tahun ini," jelas Chatim kepada detikFinance, Senin (12/7/2011).

Ia menuturkan menjalankan bisnis suvenir pengawetan serangga harus mendapat izin dari Kementerian Kehutanan dibidang konservasi. Maklum saja, sebagian serangga yang diawetkan adalah jenis yang dilindungi yang bernilai tinggi asalkan diperoleh dari proses penangkaran atau bukan dari alam bebas. Pasokan serangga ia peroleh dari penangkaran sendiri hingga penangkaran kupu-kupu di Maros Sulawesi Selatan.

Chatim mengaku kini ia lebih fokus menggarap usaha pengawetan serangga ketimbang mengekspor hidup-hidup. Setidaknya ia sudah membuat 16 item produk yang terdiri dari berbagai jenis serangga seperti kupu-kupu, kumbang tanduk, capung, kelabang, kalajengking dan lain-lain.

Menurutnya dengan diolah menjadi suvenir nilai tambah dari produknya bisa melonjak hingga 5 kali lipat. Meskipun ada serangga tertentu yang justru lebih mahal jika dijual masih hidup.

"Yang menarik dari bisnis ini adalah keunikannya, belum banyak yang bermain, pasarnya masih terbuka, ini pasar yang unik. Memang kalau kita tak ngerti kita tak bisa jualan. Ada unsur keilmuannya juga, misalnya soal spesies serangga banyak orang yang tidak tahu, padahal ini dari seluruh Indonesia," katanya

Produk yang ia jual mulai dari Rp 10.000 untuk jenis gantungan kunci sampai jenis serangga langka seharga Rp 25-30 juta di pasar. Para pembelinya umumnya adalah kolektor serangga di Negeri Matahari Terbit.

Bahkan untuk jenis serangga kupu-kupu unik dan langka, sampai ada yang dihargai hingga ratusan juta rupiah. Chatim pun mengaku tetap berpegang pada prinsip aturan hukum konservasi, yaitu serangga-serangga itu harus diperoleh dari proses penanggakaran bukan dari alam bebas.

"Para konsumen pun di luar negeri meminta sertifikat terutama dari pembeli Eropa, ini terkait perjaniian internasional soal spesies serangga yang dilindungi," katanya.

Chatim menuturkan segmen produk suvenir pengawetan serangga ini memang lebih banyak diminati oleh pasar ekspor. Meskipun permintaan pasar dalam negeri cukup tinggi.

"Khusus untuk orang Jepang punya kultur dari dulu kumbang yang menemukan orang Jepang, mereka buat koleksi seperti kupu-kupu, demi kepuasan. Untuk pasar lokal belum optimal," katanya.

Selama ini, Chatim memproduksi suvenirnya tergantung permintaan pasar. Ia bersama 12 karyawannya kini sedang panen permintaan karena secara musiman pada Mei-Juli terjadi order yang tinggi khususnya dari pasar ekspor.

Misalnya untuk produksi gantungan kunci berhias serangga diproduksi 1000-2000 unit per bulan, ini di luar dari produk lainnya. Ia menghitung omset bisnisnya dari permintaan pasar dalam negeri saja mencapai Rp 20-30 juta per bulan.

"Ini di luar permintaan ekspor. kalau ekspor, jumlahnya tak pasti, sampai ratusan juta sekali ekspor," katanya.

Dikatakanny,a permintaan produk suvenir pengawetan serangga relatif stabil. Untuk tetap terus tumbuh, ia pun mengembangkan diversifikasi produk seperti suvenir kaos berlukiskan serangga-serangga cantik.

"Sekarang kembang biak serangga dipengaruhi juga iklim global," ucapnya.

Dahlia Insects Souvenir
Muchamad Chatim Magfur

Galeri

Museum Serangga Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Email: chatim2007@yahoo.co.id

(hen/qom)

Sumber: Detik.com

DPR: PNS Tak Boleh Beli BBM Subsidi Baru Imbauan Saja


Ads Sukabumi | Busana Muslim | Batik

Jakarta
- Permintaan Badan Anggaran DPR kepada pemerintah untuk melarang pegawai negeri sipil (PNS) dan seluruh Anggota DPR membeli bensin subsidi baru bersifat imbauan. DPR ingin pemerintah serius untuk mengendalikan konsumsi BBM dengan aturan mengikat.

Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR Satya W. Yudha kepada detikFinance, Jumat (14/7/2011).

"Itu baru imbauan sifatnya. Yang kita harapkan harusnya dikendalikan dengan serius dan terintegrasi. Misalkan ada sanksi jika aturan tersebut dilanggar. Jadi jangan hanya sebatas imbauan," cetusnya.

Satya mengatakan, pemerintah saat ini terlihat tidak berwibawa karena cuma bisa melakukan imbauan. "Pemerintah sudah harus mengendalikan dengan berbagai macam tindakan dengan hukum yang mengikat," kata Satya.

Imbauan-imbauan yang dilontarkan pemerintah secara sepotong-sepotong seperti larangan untuk PNS dan anggota DPRuntuk menkonsumsi BBM bersubsidi ini bisa menimbulkan gejolak sosial.

"Karena itu imbauan, maka bebas saja kalau tidak dituruti. Pemerintah harusnya bisa mendata siapa-siapa saja yang memang tidak pantas mendapatkan subsidi, Kalau bisa subsidi harga diubah menjadi subsidi orang, langsung ke orang-orang yang membutuhkan," tutur Satya.

"Jadi soal PNS dan Angota DPR itu bukan larangan. Baru imbauan," jelasnya.

Sebelumnya, Dirjen Migas Evita Herawati Legowo mengatakan, Badan Anggaran DPR meminta pemerintah untuk melarang anggota DPR dan semua pegawai negeri sipil (PNS) menggunakan BBM bersubsidi. Ini dilakukan setelah alokasi penambahan jatah kuota BBM subsidi di 2011 telah disetujui dari 38,5 juta kiloliter (KL) menjadi 40,49 juta KL.

Adapun rincian tambahan kuota BBM subsidi menjadi 40,49 juta KL adalah:


  • Premium: 24.54 juta KL (bertambah 1,35 juta KL)
  • Minyak Tanah: 1,8 juta KL (diturunkan 0,52 juta KL)
  • Solar: 14.15 juta KL (bertambah 1,07 juta KL)


Sumber: Detik.com

Wednesday, July 13, 2011

KESDM Kembangkan Listrik Bersumberkan CBM


Sponsor link Sukabumi | Busana Muslim

INILAH.COM, Jakarta – Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mengharapkan tahun ini akan ada listrik yang dihasilkan dari Coal Bed Methane (CBM) 9,25 mmscfd dari 7 wilayah kerja CBM.


Gas tersebut ekuivalen atau setara dengan 23,01 megawatt (MW). "Pemerintah saat ini sedang mengurus pemanfaatan gas CBM untuk listrik diharapkan akhir tahun ini (2011) sudah ada listrik dari gas CBM," ujar Dirjen Migas, Evita H. Legowo usai mengumumumkan Pemenang Lelang WK Gas Metana Batubara tahun 2011 di Jakarta, Kamis (14/7).

Meski demikian, lanjut Evita sebagai pemerintah sangat menyadari bahwa CBM ini sebagai barang baru, oleh karena itu kementerian esdm siap seandainya di dalam perjalanannya ada hal-hal yang perlu diperbaiki. "Kalau memang ada sesuatu yang baru, pasti akan kita perbaiki kedepannya," tukas dia.

Untuk diketahui, tingkat keberhasilan eksplorasi gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) lebih besar dibandingkan eksplorasi minyak dan gas bumi konvensional karena lapisan batu bara selain bertindak sebagai source rock, juga sekaligus sebagai reservoir.

Sifat kedalaman pengeboran CBM relatif lebih dangkal bila dibandingkan dengan gas konvensional. Sebab, tidak migrasi dan terserap pada pori-pori mikro. Sementara gas konvensional, biasanya memerlukan pengeboran yang relatif dalam, migrasi serta mengambang.

Berdasarkan road map pengembangan CBM di Indonesia, ditargetkan pada tahun 2011 dapat dihasilkan 9,25 MMSCFD dari 7 wilayah kerja CBM. Gas tersebut ekivalen dengan 23,01 MW. Pada 2015, ditargetkan dapat dihasilkan gas sebesar 500 MMSCFD, 1000 MMSCFD pada tahun 2020 dan 1.500 MMSCFD pada tahun 2015 mendatang. Total sumber daya CBM Indonesia mencapai 453,3 TCF yang tersebar 55 dalam 11 cekungan. [hid]

Sumber: Inilah.com

Hore.! Cadangan Devisa Capai US$120 Miliar


INILAH.COM, Jakarta - Hingga pertengahan Juli 2011, cadangan devisa Indonesia sudah mencapai US$120 Miliar.

Demikian dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A Sarwono dalam Rakorwil TPID Jakarta-Jabar-Banten di Bogor, Kamis (14/7). "Terakhir (Juni 2011) cadangan devisa US$119 miliar," tandasnya.

Saat ditanya apakah sampai akhir tahun ini cadangan devisa akan mencapai US$150, Hartadi enggan menjawabnya. "Itu nanti saja deh. Tambahan masuk dari penanaman modal asing berupa investasi khususnya untuk proyek-proyek infrastruktur," tuturnya.

Tahun depan, ujarnya, masuknya dana asing untuk investasi ke proyek jangka panjang memberikan tanda-tanda yang baik bagi kegiaan ekonomi Indonesia. "Proyek-proyek infrastruktur yang dilaksanakan oleh pemerintah MP3EI itu juga merupakan proyek-proyek infrastruktur yang memerlukan funding biaya khususnya dari luar," ucapnya.

Ia menambahkan, jika mengandalkan funding dari pemerintah dan swasta khusunya dalam negeri itu tidak akan cukup. "Jadi kemampuan menyerap inflow menjadi penting," tandasnya. [hid]


Sumber : Inilah.com

Gubernur Belum Tahu Rencana Pembangunan Lapangan Terbang di Sukabumi


SUKABUMI, (PRLM).-Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku belum tahu dengan rencana pembangunan lapangan terbang di Sukabumi. Ia belum tahu siapa yang mengkaji dan bagaimana rencana pembangunan lapangn terbang tersebut.

"Saya tidak menguasai persoalan. Tanya yang lain lah," katanya saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumu, Rabu (4/5).

Menurut dia, rencana pembangunan bandara yang sudah dibahas ialah Bandara Kertajati, Majalengka. Selain itu, ia belum mengetahui adanya rencana atau kajian di daerah lain. "Yang jelas Prov Jabar punya rencana di Kertajati," ujarnya.

Wacana pembangunan lapangan terbang itu diketahui media berdasarkan keterangan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi Dodi Sumantri. Ia mengungkapkan, rencananya lapangan terbang itu akan dibangun di daerah Citarate, Kec. Ciracap, Kab. Sukabumi. Pembangunan lapangan terbang tersebut sebagai bentuk perhatian Pemprov Jabar terhadap kawasan Sukabumi Selatan.

Menurut Dodi, saat ini Pemprov Jabar sedang mengkaji rencana tersebut. Belum dipastikan kapan rencana itu akan dilaksanakan. Ia menambahkan, rencana pembangunan ini bukan berasal dari permintaan pemerintah daerah.

Dodi optimis, jika pembangunan lapangan terbang tersebut direalisasikan akan membawa dampak positif bagi daerah selatan Sukabumi. Sektor perekonomian dan pariwisata diharapkan bisa tumbuh pesat dari pembangunan lapangan terbang ini. (A-170?A-120)***

Sumber: Pikiran Rakyat

Potensi investasi energi baru dan terbarukan di Indonesia mencapai Rp 134,6 triliun


JAKARTA. Indonesia membutuhkan dana investasi untuk pengembangan energi baru dan terbarukan sebesar Rp 134,6 triliun. Kebutuhan investasi tersebut selama 15 tahun ke depan dan tercantum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan energi baru terbarukan di lima koridor yaitu Sumatera Rp 25,06 triliun, Jawa Rp 86,3 triliun, Sulawesi Rp 15,77 triliun, Bali-Nusa Tenggara 2,64 triliun serta Papua-Maluku Rp 4,83 triliun.

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kardaya Warnika mengatakan, pengembangan energi baru terbarukan merupakan program prioritas pemerintah untuk memasok energi alternatif bagi masyarakat. "Dana itu untuk investasi infrastruktur maupun untuk pembangkitnya," ujar Kardaya.

Menurut dia pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan di masyarakat dengan melakukan berbagai inovasi. Salah satunya yaitu mengganti lampu-lampu penerangan jalan di seluruh Indonesia dengan lampu penerang jalan tenaga surya (solar cell).

Kementerian Energi juga mengusulkan agar listrik yang dipakai di pusat perbelanjaan tidak lagi berasal PT PLN (Persero), namun diganti listrik dari tenaga sinar matahari dengan memasang panel surya di atas atap mal-mal yang ada di kota-kota besar.

Potensi energi baru di Indonesia sangat besar. Panas bumi misalnya, Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia dengan potensi sebanyak 29.038 Megawatt. Sayangnya yang baru dioptimalkan hanya sebanyak 4 persen atau 1.189 Megawatt.

Sementara untuk pengembangan bahan bakar nabati, pemerintah akan lebih mengutamakan pengembangan biofuel dengan bahan baku yang tidak dimanfaatkan untuk pangan seperti cangkang kelapa sawit dan jarak.

"Kalau bahan baku biofuelnya bisa dimakan, maka akan berkompetisi dengan industri makanan sehingga harga beli bahan baku lebih tinggi," pungkasnya.

Sumber: Kontan
 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com